Fiksi Pilihan
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Secangkir kopi tanpa ampas yang sudah kehilangan panas
bermenit-menit yang lalu memandang ampas kopi pada cangkir-cangkir tetangga
dengan nelangsa.
Pertemuan para pengambil keputusan perusahaan multinasional sudah usai. Satu per satu manusia berpenampilan eksklusif diiringi wangi parfum mahal meninggalkan ruang rapat.
Secangkir kopi tanpa ampas yang sudah kehilangan asa
memandang ampas kopi pada cangkir-cangkir tetangga dengan lara.
Seorang berseragam office boy masuk setelah ruangan
sepi untuk mematikan air conditioner dan penerangan.
“Oalah! Bos-bos itu ternyata lebih suka kopi tubruk toh!”
ucapnya seolah bisa membaca isi hati si kopi tanpa ampas.
Lalu dengan sekali teguk dia menghabiskan isi cangkir seolah
seluruh nikmat kehidupan ada dalam cangkir tersebut. Kesedihan si kopi tanpa
ampas pun terobati.
---
Baca Juga Fiksi Keren lainnya:
Komentar