Fiksi Pilihan

Nada Tinggi Belum Tentu Marah

  Di ruang persiapan, tuan presiden dalam balutan batik kontemporer sekali lagi memandang naskah pidatonya dan memberi perhatian pada tanda-tanda baca warna-warni yang bertebaran di sepanjang naskah.

Sweet Seventeen

 


Seorang gadis cantik yang berusia 17 pada hari ini, sedang menyendiri di sudut sebuah kafe yang tidak terkenal di sudut kota.

Untuk merayakan hari ini dia tidak membutuhkan doa-doa, telepon, chat, notifikasi media sosial, selebrasi gegap gempita dan hadiah-hadiah yang dibungkus kertas kado. Dia sudah pernah mengalami itu semua belasan kali selama hidupnya. Jadi tidak kali ini.

Dia hanya ingin mencumbu waktu seorang diri ditemani segelas susu cokelat dengan gula yang banyak. Dia akan menyelam di dalam gelas. Berenang-renang di sana setahun lamanya, lalu naik kembali pada usia ke-18 untuk melanjutkan hidup seperti biasa.



Pertama kali tayang di Kompasiana

Ilustrasi gambar dari pixabay.com


Baca Juga Fiksi Keren lainnya:

Komentar