Fiksi Pilihan

Nada Tinggi Belum Tentu Marah

  Di ruang persiapan, tuan presiden dalam balutan batik kontemporer sekali lagi memandang naskah pidatonya dan memberi perhatian pada tanda-tanda baca warna-warni yang bertebaran di sepanjang naskah.

Segitiga

 


Konon
kita bisa menggunakan cinta
untuk membentuk sebuah segitiga
atau bujur sangkar
lingkaran
trapesium
bahkan
pasir dan batu
yang bisa digunakan untuk membangun sebuah jembatan
atau sebidang tembok.

Tapi
seringkali saat sudut-sudut segitiga menggores
dan melukasi perasaan
kita lalu berteriak
"Mengapa?!"
pada cinta,
seolah-olah dia adalah makhluk paling bersalah
atas luka itu. 



---- 


Pertama kali tayang di Kompasiana


Ilustrasi gambar oleh OpenClipart-Vectors dari pixabay.com


Baca Juga Fiksi Keren lainnya:

Komentar