Postingan

Fiksi Pilihan

Nada Tinggi Belum Tentu Marah

  Di ruang persiapan, tuan presiden dalam balutan batik kontemporer sekali lagi memandang naskah pidatonya dan memberi perhatian pada tanda-tanda baca warna-warni yang bertebaran di sepanjang naskah.

Melerai Dua Politisi yang Berkelahi

Kepala yang Berdarah

Kucing Penjaga SPBU

Tuan

Pulang

Orang yang Tepat

Manusia-manusia Lemah

The Angel

Mencintaimu Seperti Kemarin

Lilin Kecil

Seandainya Saja Waktu Bisa Dilipat

Es Teler

Bulan Mati dan Malam

Bebas Aktif

Tetaplah Menjadi Padi