Fiksi Pilihan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Cinta memang bukan
untuk orang yang waras, bukan?
sahutmu saat aku mempertanyakan kewarasanku.
.
Lalu dari antara bintang yang belum berkerlip
kamu memetik setangkai awan
serupa gulali dan memberikannya kepada musim panas
yang pernah jadi pemisah di antara kita.
Lalu jika cinta adalah
sebuah kegilaan, mengapa semua orang begitu waras?
apakah bumi ini hampir
kehilangan cinta?
.
Kamu tidak menjawab kali ini.
Tapi kepadaku kamu bertanya kembali
Katakan berapa banyak
cinta yang dibutuhkan untuk menopang bumi ini
agar tetap berotasi pada
sumbunya, dan tetap berputar pada orbitnya?
Katakan!
.
Lalu dari bintang yang mulai berkerlip kamu mengambil sebuah
nama
nama dari masa depan
dan memberikannya kepada musim hujan
yang mengisi relung-relung kosong peninggalan musim panas.
.
Cinta seperti sungai
yang disiangi musim panas
lalu menjelma jadi
gulali dalam rupa setangkai awan
dan dijatuhkan kembali
ke sungai oleh musim hujan.
Cinta akan terus
mencari jalannya, membuat bumi kita tetap berputar.
.
Orang-orang bukan
semakin waras,
mereka hanya merasa
waras
dalam kegilaan mereka.
.
Aku pun tersadar dari mimpi panjang dan dalam
memandangi wajahmu yang terlelap manis di ujung subuh
juga wajahnya, wajah yang namanya kamu petik dari
bintang-bintang itu.
Sementara itu di luar sana hujan bernyanyi malu-malu.
.
Cinta memang bukan untuk orang waras, bukan?
Komentar
Salam edan mbak Putri