Postingan

Fiksi Pilihan

Nada Tinggi Belum Tentu Marah

  Di ruang persiapan, tuan presiden dalam balutan batik kontemporer sekali lagi memandang naskah pidatonya dan memberi perhatian pada tanda-tanda baca warna-warni yang bertebaran di sepanjang naskah.

Pukul 21.17

Malaikat Maut Salah Dokumen

Cewek Datang Bulan

Memimpikan Kakek yang Sudah Dimasak di Dalam Kuali

Peri Gigi

Putih dan Hitam

Belatung

The Perfume

Labirin Mimpi

Kembaran

Kejutan di Hari Kedua Lebaran

Hantu Mata Satu

Kondom di Hari Valentine

April yang Tidak Pernah Tiba

Malaikat-malaikat Mungil

Gagal Kencan

Pengelana Malam

Kopi Latte dan Pria Berwajah Embun

Cermin St. Claire

Luna dan Ra