Fiksi Pilihan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Aku menyusuri lorong bawah tanah selebar rentangan tangan ini dengan hati-hati. Penerangan hanya berasal pendar cahaya lilin-lilin yang diletakkan jauh di atas sana. Jarak antara lilin yang satu dan yang lain hanya sekitar 10 langkah kurasa, tapi dengan posisi setinggi itu rasanya nyaris tidak ada lagi cahaya yang jatuh ke lantai batu untuk menerangi kaki. Beberapa kali aku terantuk pada bongkahan-bongkahan batu yang seperti muncul tiba-tiba.
Ah, lagi-lagi
ada keluarga tikus yang melintas tiba-tiba, mereka keluar dan masuk dari
celah-celah sempit di dasar dinding. Setelah itu… oh, tidak! Jangan lagi!
Setelah melewati keluarga tikus selalu ada persimpangan sialan ini. Jalan
manapun yang aku pilih seperti selalu membawaku kembali ke sini.
Kali ini aku
memilih untuk lurus saja. Saat berjalan beberapa puluh meter, aku baru
menyadari ada seorang yang mengikutiku dalam diam. Dia memakai mantel tebal
berwarna gelap, wajahnya ditutupi tudung mantel. Tapi aku bisa melihat kumis
dan janggut lebat yang memutih saat di berkata,
“Kamu tidak
bisa keluar dari sini.”
Tidak ada nada
mengancam disitu. Jadi aku memberanikan diri bertanya,
“Sebenarnya
dimana aku ini, Tuan?”
“Labirin mimpi!”
Sepi sesaat.
“Jadi ini hanya
mimpi? Berarti aku hanya perlu terbangun agar bisa keluar dari sini?” tanyaku
lagi.
Pria bermantel
bergeming.
“Sesederhana
itu memang.”
“Lalu anda, apa
yang terjadi dengan anda, Tuan?”
“Aku penjaga
labirin. Tugasku hanya mengingatkan orang-orang yang tersesat seperti kamu.
Sekarang permisi, Anak muda. Aku harus terus berjalan…,”
Dia kembali
berjalan dan melewatiku dalam diam. Ujung mantelnya yang panjang tersaruk-saruk
seirama dengan langkah kakinya.
Terbangun, aku
hanya perlu terbangun. Mengapa tidak terpikirkan sejak tadi?
Aku pun menutup
mata perlahan, menarik napas panjang, dan membuka mata…
***
Kepalaku
rasanya berat sekali, pandangan pun samar-samar, seperti baru bangun dari tidur
yang dalam dan panjang. Mataku menangkap cahaya dengan sempurna, semuanya
menjadi lebih jelas. Seprei jingga kesukaanku, jam dinding, kalender dengan
brand perusahaan tempatku bekerja, poster besar Slank. Syukurlah aku kembali ke
dunia nyata. Tiba-tiba Gadgetku berbunyi nyaring. Aku menoleh dan baru ingat
semalam meletakannya di atas meja kerja. Aku pun bergegas bangkit dari atas
pembaringan untuk mengambil…
“Aaaaa…!!!”
Apa yang
terjadi?! Aku meluncur kencang ke bawah! Poster, kalender dan dinding kamar
tiba-tiba lenyap dan berganti dengan… langit biru sejauh mata memandang. Aku
terus meluncur menembus awan-awan dengan deras. Nampak mobil-mobil dan gedung
pencakar langit dari ketinggian… dan terus mendekat. Terus mendekat dan…
***
Gelap…
Apakah aku
telah mati?
Kepalaku
rasanya berat sekali, pandangan pun samar-samar, seperti baru bangun dari tidur
yang dalam dan panjang.
Aku
mengerjabkan mata. Memang tak ada yang bisa terlihat dalam kegelapan ini. Aku
pun mencoba bangun dan menjerit kesakitan karena kepalaku membentur sesuatu.
Ini dinding… dinding batu yang panjang. Aku baru menyadari di atas sana ada
penerangan, seperti cahaya lilin. Aku pun baru menyadari aku sedang terjebak di
tengah-tengah lorong yang panjang, seperti lorong-lorong bawah tanah yang biasa
aku lihat di layar kaca.
Perhatianku
teralih pada decit halus. Beberapa ekor tikus sedang melintas dan masuk ke
salah satu celah di dasar dinding. Seorang memakai mantel gelap tahu-tahu sudah
berdiri di dekat kakiku. Memoriku berputar.
“Aku kembali
lagi, Tuan. Apa yang terjadi?” tanyaku hampir menangis.
“Kembali? Kamu
tidak kemana-mana!”
Aku terkejut.
“Lain kali
berhati-hatilah memilih mimpi. Tapi sepertinya tidak ada lagi gunanya. Aku
sudah berhari-hari menyusuri labirin mimpi, dan sudah menolong belasan orang
yang tersesat. Tapi kamu… kamu tidak pernah kemana-mana, aku selalu mendapatimu
terbangun di lorong ini.”
“Apa maksudnya
itu?”
“Aku sudah tua.
Sepertinya Sang Mata telah memilihmu
untuk menggantikanku.”
Ini pasti hanya
mimpi buruk. Aku cepat-cepat kembali berbaring dan menutup mata….
***
Mataku terbuka…
Penjaga labirin
tetap berdiri di dekatku.
Komentar
ayo segera bergabung dengan kami di ionqq^^com
dengan minimal deposit hanya 20.000 rupiah :)
Kami Juga Menerima Deposit Via Pulsa & E-Money
- Telkomsel
- GOPAY
- Link AJA
- OVO
- DANA
segera DAFTAR di WWW.IONPK.ME (k)
add Whatshapp : +85515373217 x-)