Postingan

Fiksi Pilihan

Nada Tinggi Belum Tentu Marah

  Di ruang persiapan, tuan presiden dalam balutan batik kontemporer sekali lagi memandang naskah pidatonya dan memberi perhatian pada tanda-tanda baca warna-warni yang bertebaran di sepanjang naskah.

Pelukis Langit: Kefanaan yang Indah

Pelukis Langit: Gadis Berambut Merah

Basalto Terakhir [70]

Basalto Terakhir [68-69]

Basalto Terakhir [66-67]

Basalto Terakhir [65]

Basalto Terakhir [64]

Basalto Terakhir [63]

Basalto Terakhir [61-62]

Basalto Terakhir [59-60]

Basalto Terakhir [57-58]

Basalto Terakhir [55-56]

Basalto Terakhir [52-54]

Basalto Terakhir [49-51]

Basalto Terakhir [45-48]

Basalto Terakhir [43-44]

Basalto Terakhir [42]

Basalto Terakhir [41]

Basalto Terakhir [38-40]

Basalto Terakhir [35-37]