Postingan

Fiksi Pilihan

Nada Tinggi Belum Tentu Marah

  Di ruang persiapan, tuan presiden dalam balutan batik kontemporer sekali lagi memandang naskah pidatonya dan memberi perhatian pada tanda-tanda baca warna-warni yang bertebaran di sepanjang naskah.

Es Teler

Monster Ransomware

Ayam-ayam Aduan

Mengetuk

Jatuh, Cinta

Jantung Cadangan

Wanita Dalam Genangan Air

Jenderal Bintang Tiga

Sandal Jepit Emak

Bubur Ayam Tidak Diaduk Harga Mati!

Cupid Salah Anak Panah

Gitaris jadi Komisaris

Percakapan Sebelum Aksi Tolak UU Cipta Kerja

Buah Simalakama Pilkada

Berbincang-bincang dengan Rembulan

Zanitha

Dewa Hitung Cepat

Hujan yang Menepati Janji

Hati yang Terkoyak

Panah Asmara