Postingan

Fiksi Pilihan

Nada Tinggi Belum Tentu Marah

  Di ruang persiapan, tuan presiden dalam balutan batik kontemporer sekali lagi memandang naskah pidatonya dan memberi perhatian pada tanda-tanda baca warna-warni yang bertebaran di sepanjang naskah.

Hantu Mata Satu

Mati itu Bahasa Takdir

Politik Dua Kaki dan Agen Ganda

Sekali Lagi Kita Diuji

Nakal

Ice Punya Sejarah