Fiksi Pilihan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Tahu
diri
perutnya ceking tak disuguhi gizi
matanya cekung ditohok matahari
jiwanya kerdil gemetar bersembunyi
.
Setiap pagi dia terus menghitung helai daun
jati yang berguguran
menghitung berapa lama lagi kemarau
menyekap bulan
berapa lama lagi napasnya sanggup
bertahan
.
Dia tahu
dia hanyalah lilin yang sebentar lagi
dipadamkan kehidupan
dia tak akan lama bertahan.
.
Saat hujan pertama merembesi tanah dan
bebatuan
tunas muda hijau pun bersemi
taman menyingkapkan kembang warna-warni
langit membiru, sungai mengalir dan
purnama menebar senyuman.
.
Tahu diri
menghilang
.
Tidak
dia beralih rupa menjadi lebih manusia.
Matanya bercahaya, tubuhnya elok memesona.
Dia menapak dan menari di atas
rerumputan yang merona
Dia telah melebur dalam keindahan alam
yang menawarkan bahagia.
.
Dia bukan lagi tahu diri
kamu harus memanggilnya kini
Toleransi. ---
kota daeng 112 #SaveNKRI
pertama kali ditayangkan di kompasiana.com
ilustrasi gambar dari:www.greatindex.net
Baca Juga Fiksi Keren lainnya:
Gandum dan Ilalang
Komentar