Fiksi Pilihan

Nada Tinggi Belum Tentu Marah

  Di ruang persiapan, tuan presiden dalam balutan batik kontemporer sekali lagi memandang naskah pidatonya dan memberi perhatian pada tanda-tanda baca warna-warni yang bertebaran di sepanjang naskah.

Losari, 5.50 PM


Purna siang
Tedong Bonga datang
tetapi Surya nyaris pulang
kepada bibir laut di tepi pasang
camar yang menari di horison tenang
dia lambaikan jari tembaga membayang.
Siluet asa senja di waktu menjelang
pada bocah-bocah celoteh senang
muda-mudi bersayang-sayang
dan keluarga penuh riang.

Losari dan petang.


---

pertama kali ditayangkan di kompasiana.com 
ilustrasi gambar dokumen pribadi


Baca Juga Fiksi Keren lainnya:

Keterbatasan









 photo Jangancopasing.jpg

Komentar