Fiksi Pilihan

Nada Tinggi Belum Tentu Marah

  Di ruang persiapan, tuan presiden dalam balutan batik kontemporer sekali lagi memandang naskah pidatonya dan memberi perhatian pada tanda-tanda baca warna-warni yang bertebaran di sepanjang naskah.

Ada Tikus di Grup WhatsApp



Iwan, ada mata-mata polisi di grup. Sudah ada beberapa member yang dicurigai. Jadi untuk sementara elu tidak usah komen atau posting macam-macam dulu. Tapi tidak usah panik atau left grup. Nanti justru orangnya curiga.
Demikian chatwhatsapp dari Bonar beberapa menit lalu. Iwan baru saja menuntaskan mandi, jadi malam ini aroma sabun mandi langsung memenuhi kamar kosnya. Setelah membaca chat Bonar, Iwan terkejut. Iya, memang beberapa hari ini kepolisian sedang gencar-gencarnya mengejar para penyebar hoax dan ujaran kebencian, bahkan sampai menguliti beberapa grup whatsapp yang dicurigai.

Sebenarnya grup whatsapp mereka juga jadi ajang tukar diskusi para hater pemerintah. Member grup kerap mengunggah berita-berita kontra pemerintah untuk bahan isu baru yang kemudian akan disebarluaskan di media sosial masing-masing. Tapi Iwan merasa dibandingkan dengan beberapa grup whatsapp sejenis yang menelurkan hoax-nya gila-gilaan , diskusi di grup mereka masih jauh lebih sopan.
Hanya saja chat Bonar barusan cukup membuatnya termangu. Sejak kemarin Bonar mengatakan  cyber crime kepolisian sedang intens menelisik komunitas-komunitas sosial media dan grup-grup whatsapp. Ingin rasanya segera meninggalkan grup, tapi chat Bonar barusan semakin menangguhkan niatnya itu.
Iwan pun mengambil HP lalu mengetik singkat,
Oke, Bang.
lalu membalas chat dari Bonar. Setelah itu dia menggunakan HP lain untuk menelepon seseorang. Teleponnya dijawab seseorang bersuara berat di ujung sana,
"Kenapa, Jack?"
"Lapor, Dan. Sepertinya tikus satu dan... saya yakin admin grup anti-badai lainnya dapat bocoran keberadaan saya. Sejauh ini saya belum ketahuan. Tapi tidak tahu besok," sahut Iwan alias Jack.
"Kamu pindah lokasi segera, kalau begitu. Kirim posisi terakhir tikus satu dan tikus tiga, lalu hapus jejak sebersih mungkin."
"Siap, Dan."
Telepon terputus. Lalu chat dari Bonar masuk lagi,
"Wan, gue dapat japri dari salah satu admin, katanya elu polisi. Benar gak?"
---


ilustrasi gambar dari trendyfeeds.com
pertama kali ditayangkan di kompasiana

Baca Juga Fiksi Keren lainnya:

Bila Video Dewasa Nyasar di Grup







Komentar

Wah terendus juga akhirnya si Iwan alias Jack hhehe :D
pical gadi mengatakan…
Mudah-mudahan diciduk baik-baik ya mbak Putri :)
Salam