Fiksi Pilihan

Nada Tinggi Belum Tentu Marah

  Di ruang persiapan, tuan presiden dalam balutan batik kontemporer sekali lagi memandang naskah pidatonya dan memberi perhatian pada tanda-tanda baca warna-warni yang bertebaran di sepanjang naskah.

Campur Tangan Langit




Mari rayakan kebebasan saudara-saudara sekalian
bebas mengangkat kawan jadi pasangan
bebas mencomot driver taksi daring dari layar gawai
bebas membaca berita yang memuaskan aspirasi
bebas mengelus jagoan yang akan tarung setahun lagi
bebas mencatut langit jadi sekutu
bebas sebebas-bebasnya.


Tapi kebebasanmu adalah irisan kebebasan manusia-manusia lain
bahkan langit pun bisa balas mencabut kebebasanmu
dia turunkan hujan lebat untuk membuyarkan kencanmu
atau membiarkan matahari membakar ladang-ladangmu.

Jika langitmu telah mengotori tangannya
dengan lumpur bercampur darah seterumu
kami akan berdiri memandangi langit yang tidak sama
langit yang masih biru di sana
langit yang masih mengangkasa
dan netral pada penantang atau petahana.

Kami akan merayakan kebebasan
bebas menulis status di linimasa
bebas memaki koruptor di beranda rumah
bebas memasang dan menghapus aplikasi dalam gawai
bebas mengelus jagoan yang akan tarung setahun lagi
bebas memandangi langit bebas
bebas sebebas-bebasnya.


---

Tambolaka, 24 Agustus 2018


pertama kali ditayangkan di kanal fiksi kompasiana
sumber gambar: https:/skyblue-decorating.co.uk


 photo Jangancopasing.jpg

Komentar