Fiksi Pilihan

Nada Tinggi Belum Tentu Marah

  Di ruang persiapan, tuan presiden dalam balutan batik kontemporer sekali lagi memandang naskah pidatonya dan memberi perhatian pada tanda-tanda baca warna-warni yang bertebaran di sepanjang naskah.

Merdeka dalam Roti Isi



Berkata merdeka bukan berarti merdeka berkata-kata
merdeka kita beririsan dengan merdeka sesama
dalam wilayah abu-abu itu kata-kata adalah tali kekang.

Sadar atau tidak sadar
kerap kita melepas kekang sehingga merobek damai linimasa
lalu membakarnya jadi serpihan abu.



Jika merdeka kita memaksa sesama terjajah
bukankah lebih baik merdeka itu disembunyikan di dalam peti?
Biar kita semua sama
dan serupa.

Jika merdeka itu hanya pemanis buatan
atau hanya basa yang bisa basi
bukankah lebih baik sejak awal merdeka itu kita selipkan dalam roti isi
lalu memakannya sampai habis?
Biar tidak percuma atau hanya jadi isi tempat sampah.

Berkata merdeka bukan berarti sepenuhnya merdeka berkata-kata.


---

kota daeng, 17 Agustus 2018



pertama kali ditayangkan di kanal fiksi kompasiana
sumber gambar: https:/medium.com

 photo Jangancopasing.jpg

Komentar