Fiksi Pilihan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Foto close up kawanku, Andro, memenuhi setengah layar komputer Maya.
Cewek bening itu memperhatikan seluruh detail wajah Andro. Sempurna, mungkin
itu yang berada di dalam benak Maya. Cewek normal manapun pasti spontan akan
berpikir demikian saat memandang wajah kokoh blasteran indonesia-india itu.
Seperti kombinasi wajah Primus Yustisio dan Shaheer Sheikh.
“Cakep sih,…” sahut Maya.
“Gimana? Mau gak aku kenalin?”
tanyaku lagi.
Maya mengangguk. Ada binar-binar
di matanya.
Dua minggu lalu Andro putus dari
pacarnya, seorang model lokal. Dia nampak benar-benar larut dalam kesedihan. Ternyata
petualang cinta itu bisa sedih juga diputus cinta. Lalu.. Maya teman kantor yang
satu divisi denganku juga sedang menjomblo dan sesekali minta dikenalkan pada
kawan-kawan sepermainanku. Keduanya orang itu sama-sama single, sama-sama mapan. Dari segi usia, juga sudah sangat matang
untuk membina hubungan yang serius sampai ke jenjang rumah tangga.
Beberapa menit lalu saat ngobrol
ngalor ngidul menjelang waktu istirahat siang, Maya iseng menanyakan sosok
cowok gagah pada salah satu postingan instagramku. Aku membuka beberapa gambar
untuk konfirmasi, lalu dia menunjuk salah satu cowok di antara aku dan beberapa
kawan pada gambar berlatar logo restoran jepang yang baru di-launching di kota kami. Foto Andro. Aku
pun membuka profil facebook Andro di
komputer Maya untuk memperkenalkannya sekilas.
Kemudian untuk melancarkan
komunikasi mereka, aku memberi nomor Pin Andro pada Maya dan memberi Pin Maya
pada Andro.
“No. Pin siapa nih?” chat Andro
“Temen kantor. Cewek. Orangnya
baik, smart, siapa tahu kalian bisa
nyambung….,” balasku.
Andro mengirim emoticon senyum
lebar, lalu
“Cakep gak?”
Aku menjulingkan mata ke atas.
Nih anak kalau soal cewek memang langsung tune-in.
“Ntar lihat PP-nya…”
*****
Ternyata mereka berdua memang
bisa nyambung. Beberapa hari kemudian, Maya menghampiri meja kerjaku lalu
tersenyum sumringah.
“Ridho, temen kamu itu ternyata
baik ya. Udah gitu gentle, ramah,
mmm…. juga pinter. Kemarin kami kopi darat… untuk pertama kalinya.”
Aku sedikit terkejut, tak
menyangka progress-nya bisa secepat
ini. Pantas hari ini Maya kelihatan sedikit beda. Matanya lebih berbinar, senyumnya juga lebih manis,
kulitnya lebih bersinar. Pokoknya Maya kelihatan lebih cantik hari ini. Benar-benar
ciri orang yang sedang kasmaran.
Bibirnya yang merah merona mulai
bergerak-gerak lagi,
“…. trus Andro ngajak aku nonton
sebentar malam…”
“Oh, ya? Kalian bisa langsung
akrab ya…,” sahutku.
Maya tersenyum malu. Dia lalu
mengambil salah satu kursi tamu dan duduk disampingku.
“Mm.. eh, Andro kan seminggu lagi
ulang tahun. Kamu kan sobat akrabnya, pasti tahu dong hadiah apa yang kira-kira
dia sukaaaa banget,” ucapnya.
_________________________
ilustrasi gambar dari: tipsmencarijodoh.com
first posted at Kompasiana: http://www.kompasiana.com/picalgadi/mak-comblang-getir_558816d042afbda6048b4568
Baca Juga:
Kisah Opa Melawan Kompeni
Delay
Komentar
Happy ending dong mbak Dyah. Ikut seneng :) :)