Fiksi Pilihan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Seringkali
dalam keterbatasan kita baru bisa menemukan ketakterbatasan
dalam kegelapan kita baru menyadari arti sinaran
dalam kehampaan kita baru menghargai keberadaan
.
Seringkali
saat jatuh dalam kelemahan kita jadi memiliki sumber kekuatan
saat terperosok dalam musibah kita baru menemukan arti anugerah
saat hilang kata dan pengharapan sebuah jalan kecil membukakan mata
kita
.
Hanya saja kita terlalu sering membohongi jiwa kita
menggariskan kepadanya batas-batas
menghadirkan gelap dan menjadikannya hampa
.
Kita merasa lemah karena tidak menghargai kekuatan
merasa terkungkung lara karena tidak menghargai anugerah
merasa terlaknat karena menolak kesucian
merasa terbuang karena mengabaikan kasih sayang.
.
Seperti malam yang merindukan purnama
jiwa kita pun memiliki jalan rindu yang sama kepada Sang Asali
kepada Tuan atas segala sumber asa.
.
Fitrah dan ketulusan
adalah sebagian dari diri kita.
Kita hanya perlu mendengar bisikan dalam kesunyian kontemplasi
atau membaca aksara yang dihadirkan hati nurani.
.
Kita selalu ditakdirkan untuk jadi pemenang kehidupan ini
sampai kita menggariskan keterbatasan kita
sendiri.---
kota daeng 26 September 2016
pertama kali ditayangkan di kompasiana.com
ilustrasi gambar dari: pinterest.com (Touch the God by Leonardo da Vinci)
Baca Juga:
Pagi Adalah Kontemplasi Hidup
Komentar
ciamiikkk...
dah lamo tak berkunjung ke lapak Bang Pical^^
moga sehat selalu yo Bang
Peace Be Upon You