Fiksi Pilihan

Nada Tinggi Belum Tentu Marah

  Di ruang persiapan, tuan presiden dalam balutan batik kontemporer sekali lagi memandang naskah pidatonya dan memberi perhatian pada tanda-tanda baca warna-warni yang bertebaran di sepanjang naskah.

Tentang Pesawat Kepresidenan yang Dicat Merah Putih

 


Tentang pesawat kepresidenan yang dicat merah putih

itu memang salah.
 
Mengapa dicat
merah
putih?
 
Mestinya dicat
merah
putih
kuning
jingga
biru
ungu
hitam
abu-abu.
Bila perlu langit yang jadi latar belakang
juga dicat warna-warni.
 
Bagus, bukan?
lebih semarak
dan lebih membuat kita belajar
menghargai setiap warna yang bisa ditangkap netra.
 
Jika perbedaan warna pesawat saja
bisa membuat kita sikut-sikutan
tidak usah heran
jika perbedaan warna yang lain bisa membuat kita berseteru kesetanan.
 
Perbedaan warna kulit, misalnya
atau perbedaan warna bendera partai
perbedaan warna pakaian
warna sayap
warna kitab suci
dan aneka perbedaan lainnya.
 
Pernahkah kita bertanya,
Mengapa Pelukis Agung lebih memilih menciptakan ribuan warna
daripada menciptakan satu persepsi? 


ilustrasi gambar dari nasional.kompas.com 



Baca Juga Fiksi Keren lainnya:






  

Komentar