Fiksi Pilihan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Rindu itu seperti kemarau
gersang sepanjang mata memandang
kering awan menguning
jatuh daun-daun setiap kali pagi terbangun
sungai-sungai menua terengah-engah menuju pesisir
Dan hadirmu
walau sekejap
seperti hujan yang mujarab.
Setetes saja
sudah cukup untuk menghapus seluruh kemarau.
Rindu itu seperti kemarau
sedangkan wajahmu di layar gawai seperti air mineral dalam kemasan
dahaga hilang sesaat
tapi belum cukup untuk menghapus seluruh kemarau.
Rindu itu seperti kemarau
dan pandemi seperti angin muson timur.
Semoga dia cepat berlalu.
---
ilustrasi gambar dari pixabay.com
Pertama kali tayang di Kompasiana
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar