Fiksi Pilihan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Hujan deras. Suara tariannya di atas rumah memenuhi gendang telinga. Awan hitam di atas kota membuat siang jadi seperti malam. Motor dan mobil di atas jalanan hilang, digantikan oleh tirai hujan yang semakin rapat.
Angin kencang. Atap-atap
beterbangan. Pohon-pohon tertunduk-tunduk, bergelut menahan terjangannya.
Beberapa menyerah dan pasrah. Tercabut dan jatuh menimpa jalanan, trotoar dan
bangunan.
Di antara badai yang
riuh dan menakutkan, masih adakah tempat untuk sembunyi?
Aku lalu tertunduk seperti
pepohonan. Ya, masih ada tempat tenang dan meneduhkan yang tersisa di sana, di
dalam hati, selama kita tidak jadi badai untuk hati kita sendiri.
Tayang pertama kali di Kompasiana | ilustrasi gambar dari pixabay.com
Komentar