Fiksi Pilihan

Nada Tinggi Belum Tentu Marah

  Di ruang persiapan, tuan presiden dalam balutan batik kontemporer sekali lagi memandang naskah pidatonya dan memberi perhatian pada tanda-tanda baca warna-warni yang bertebaran di sepanjang naskah.

Obat Tidur

 



Setelah letih menanjak melewati tengah malam

jarum jam bergegas menurun.

Badan lelaki itu letih sudah

tapi pikirannya masih liar mengembara.


Obat tidurnya

sudah beberapa hari ini tidak berhasil lagi bekerja.


Dia pun menyadari 

mungkin sebaiknya yang diberi obat tidur bukan dirinya

tapi peradaban dan kehidupan yang terus mengikutinya.


Ya, 

tidak ada salahnya dicoba.



----


Pertama kali tayang di Kompasiana


Ilustrasi gambar dari glopic.net


Baca Juga Fiksi Keren lainnya:

Komentar