Fiksi Pilihan

Nada Tinggi Belum Tentu Marah

  Di ruang persiapan, tuan presiden dalam balutan batik kontemporer sekali lagi memandang naskah pidatonya dan memberi perhatian pada tanda-tanda baca warna-warni yang bertebaran di sepanjang naskah.

Timbangan Jujur




Zaman ini masanya kabar kabur
zaman standar moral terlihat kabur
orang tidak jujur jadi makmur
yang jujur malah kecebur.

Kejujuran jadi searas anomali
jujur jadi sejenis hidangan fiksi.
Jujur itu seperti bulir pasir di lautan mutiara
seperti bintang mati terhimpit bintang kejora.
Jujur itu maya tapi realita
aneh tapi nyata.

Zaman ini  masanya kabar kabur
zaman berita jujur dan fantasi dilebur-lebur
semakin tidak jujur semakin bagus
yang penting pageview menanjak terus.

Ah, memang sudah zamannya
orang jujur sudah seperti satwa langka 
harus dilindungi 
dilestarikan dan diberi penghargaan.

Bahkan timbangan pun kita jadikan pendosa
lalu kita suruh mengaku dosa.
Nah, 
kepada timbangan jujur yang sedang berdoa 
di mobil penjual buah
salam hormat setinggi-tingginya.


---

ilustrasi gambar dari pixabay.com


Pertama kali tayang di Kompasiana 



Baca Juga Fiksi Keren lainnya:






  


Komentar