Fiksi Pilihan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Tanpa kata-kata
seorang pemuda memandang wajah seorang gadis, kekasih hatinya.
Wajah mereka dibatasi kaca jendela kamar sang gadis
yang memantulkan cahaya bulan setengah purnama.
mereka berbagi ketakutan dan kesedihan.
Gadis jelita mengangguk pelan.
bulir air mata jatuh dalam senyap
lalu malam meniup embun ke kaca jendela.
kaca jendela hancur berkeping-keping
akibat ledakan salah satu rudal dari pesawat pengebom
setelah itu angkatan darat merangsek masuk
bersama kendaraan-kendaraan lapis baja merayapi jalan-jalan kota
yang sepi seperti kuburan.
sang pemuda menatap nelangsa ke arah rumah sang gadis.
pun tidak kenal warna bendera kebangsaan
jadi mereka hanya bisa berharap agar perang segera berlalu.
---
Tayang pertama kali di Kompasiana | ilustrasi gambar dari pixabay.com
Baca Juga Fiksi Keren lainnya:
Komentar