Fiksi Pilihan

Nada Tinggi Belum Tentu Marah

  Di ruang persiapan, tuan presiden dalam balutan batik kontemporer sekali lagi memandang naskah pidatonya dan memberi perhatian pada tanda-tanda baca warna-warni yang bertebaran di sepanjang naskah.

Secangkir Kopi yang Tertunda

 


Harum arabika yang kuat dan menyegarkan 

bisa jadi pertanda secangkir kopi akan segera terhidang

pun bisa jadi fatamorgana aroma yang dicipta oleh pikiran.


Yang jelas 

kita tidak bisa membiarkan 

kawan-kawan neurit dan dendrit kecewa

jika waktunya tiba.

Lagi pula setiap cangkir kopi yang tertunda 

bisa membuat angin berhenti mengalir

karena rotasi bola bumi berhenti sejenak.


Kehidupan berhenti

sampai hadir suara air panas terjerang 

dan dituang dari dalam teko 

diikuti denting sendok yang beradu dengan dinding cangkir

lalu harum arabika yang kuat dan menyegarkan menguar 

memenuhi ruangan dan indera penciuman.

Saat itulah semuanya kembali berjalan normal.


Senyum kembali tersungging

angin kembali mengalir

bola bumi kembali berputar

dan kehidupan kembali berjalan sebagaimana mestinya. 



Tayang pertama kali di Kompasiana | ilustrasi gambar dari pixabay.com 


Baca Juga Fiksi Keren lainnya:








Komentar