Postingan

Fiksi Pilihan

Nada Tinggi Belum Tentu Marah

  Di ruang persiapan, tuan presiden dalam balutan batik kontemporer sekali lagi memandang naskah pidatonya dan memberi perhatian pada tanda-tanda baca warna-warni yang bertebaran di sepanjang naskah.

Kisah Opa Melawan Kompeni

Wanita Ternista

Konvoi

Waktu Adalah Sahabat Kami

Pak Tua yang Baik dan Tuan Jafar yang Licik

Jurus Selingkuh

"Abang ajak nikah, mau ya?"

Surga di Atas Kabut

Aku Manusia Waras

Pengintaian

Pagi adalah Kontemplasi Hidup

Catatan Seorang Salesman

Musim Hujan Kali Ini

Ketok Palu

Gadis Pembungkus Kado