Postingan

Fiksi Pilihan

Nada Tinggi Belum Tentu Marah

  Di ruang persiapan, tuan presiden dalam balutan batik kontemporer sekali lagi memandang naskah pidatonya dan memberi perhatian pada tanda-tanda baca warna-warni yang bertebaran di sepanjang naskah.

Surga di Atas Kathmandu

Pagi di Jendela Sang Pujangga

April Mop Elpiji

Doa Uang Receh

Tiga Penyangkalan

Kisah Opa Melawan Kompeni

Wanita Ternista

Konvoi

Waktu Adalah Sahabat Kami

Pak Tua yang Baik dan Tuan Jafar yang Licik

Jurus Selingkuh

"Abang ajak nikah, mau ya?"

Surga di Atas Kabut

Aku Manusia Waras

Pengintaian