Postingan

Fiksi Pilihan

Nada Tinggi Belum Tentu Marah

  Di ruang persiapan, tuan presiden dalam balutan batik kontemporer sekali lagi memandang naskah pidatonya dan memberi perhatian pada tanda-tanda baca warna-warni yang bertebaran di sepanjang naskah.

Luka

Bubur Ayam Tidak Diaduk Harga Mati!

Satu Langkah

Canting Kemarau

Timbangan Jujur

Rindu Itu Seperti Kemarau

Tentang Pesawat Kepresidenan yang Dicat Merah Putih

Cupid Salah Anak Panah

Menulis dari Hati, Menyunting dari Kepala

Gitaris jadi Komisaris

Putih dan Hitam

Mudik Hari Ini

Royalti untuk Pengamen Cilik

Tuhan Membersihkan Debu dari Kakimu

Belatung