Postingan

Fiksi Pilihan

Nada Tinggi Belum Tentu Marah

  Di ruang persiapan, tuan presiden dalam balutan batik kontemporer sekali lagi memandang naskah pidatonya dan memberi perhatian pada tanda-tanda baca warna-warni yang bertebaran di sepanjang naskah.

Dua Hati Seribu Musim

Mata yang Paling Indah

Sandal Jepit Emak

Nada Tinggi Belum Tentu Marah

Menerjemahkan Tanda Tanya

Menulis Puisi dengan Pendekatan Induktif ala Joko Pinurbo

Perahu Layar dari Suara Gitar

Pemuda Rusia dan Gadis Ukraina

Mandatory

Paranoid

Peri Gigi

Hilang

Luka

Bubur Ayam Tidak Diaduk Harga Mati!

Satu Langkah