Postingan

Fiksi Pilihan

Nada Tinggi Belum Tentu Marah

  Di ruang persiapan, tuan presiden dalam balutan batik kontemporer sekali lagi memandang naskah pidatonya dan memberi perhatian pada tanda-tanda baca warna-warni yang bertebaran di sepanjang naskah.

Cangkir Berisi Senja, Hujan, Kenangan dan Harapan

Membunuh Rindu dan Kenangan

Jantung Cadangan

Kupu-kupu yang Singgah Sebentar di Kaca Jendela

Burung Hantu Penunjuk Jalan

Wanita Dalam Genangan Air

Berapa Lama Kita Kuat Menyimpan Rahasia Ini

Jenderal Bintang Tiga

Dua Hati Seribu Musim

Mata yang Paling Indah

Sandal Jepit Emak

Nada Tinggi Belum Tentu Marah

Menerjemahkan Tanda Tanya

Menulis Puisi dengan Pendekatan Induktif ala Joko Pinurbo

Perahu Layar dari Suara Gitar