Postingan

Fiksi Pilihan

Nada Tinggi Belum Tentu Marah

  Di ruang persiapan, tuan presiden dalam balutan batik kontemporer sekali lagi memandang naskah pidatonya dan memberi perhatian pada tanda-tanda baca warna-warni yang bertebaran di sepanjang naskah.

Kondom di Hari Valentine

Nasi Campur

Mengoyak Senja

Mahar

Udin Broken Heart

Santa Claus Panik dan Rudolf si Rusa Terbang

Kapal Sekarat

Ayam Goreng Madu

Pohon-pohon Cinta

Garis Batas

Belajar Kehidupan di Eternal Forseti

Rebana Jiwa

Kabar dari Laut

Pak Pulisi

Janji itu Utang Nurani