Postingan

Fiksi Pilihan

Nada Tinggi Belum Tentu Marah

  Di ruang persiapan, tuan presiden dalam balutan batik kontemporer sekali lagi memandang naskah pidatonya dan memberi perhatian pada tanda-tanda baca warna-warni yang bertebaran di sepanjang naskah.

Pemuda Rusia dan Gadis Ukraina

Mandatory

Paranoid

Peri Gigi

Hilang

Luka

Bubur Ayam Tidak Diaduk Harga Mati!

Satu Langkah

Canting Kemarau

Timbangan Jujur

Rindu Itu Seperti Kemarau

Tentang Pesawat Kepresidenan yang Dicat Merah Putih

Cupid Salah Anak Panah

Menulis dari Hati, Menyunting dari Kepala

Gitaris jadi Komisaris